1. Tekhnik Dasar Vocal yang Baik
SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi
dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur
keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar,
sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring
latian pernafasan
-vokalisi (pemanasan)
dan ga harus pas mau manggung atau pas les vokal aja..tiap hari bagus tuh..pagi2 abis minum aer anget
-ngrokok jg mending jgn dehh..gak keliatan sekarang2 sih akibatnya tp kualitas swara ga tahan smp lo tar tua..hehehe
-gorangan, es umhh…kalo gw bandel sih ga pantangin makanan abis takut
manja malah atau jd sensitif tar minum es dikit serakkk gitu..
-oya olahraga jg ngaruh ke nafas..berhubungan jg ama kualitas suara kan…
- pemanasan, pernapasan dan usahakan tubuh relaks.
- menyanyikan tangga nada secara akurat. pelan-pelan aja, yang penting tepat semuanya.
- Coba untuk produksi tone dengan baik. misalnya Aaa..ii..u..e.. o. Bentuk mulutnya diperhatikan.
Imajinasikan di tenggorokan anda ada bola golf.. jadi bagian dalam
tenggorokan bisa terbuka lebar dan udara bisa bebas keluar masuk (nggak
kecekik)
istirahat cukup dan banyak minum air putih
a. ****Teknik (seni) Dasar Vokal ****
Teknik (seni) Dasar Vokal
Diantaranya yaitu;
1) Pertama-tama, hal yg paling penting dalam seni vokal menurut ‘mereka’
adalah pernafasan..Pernafasan saaat bernyanyi dengan pernafasan biasa
tentu jauh berbeda..Bagi yg tidak biasa bernyanyi, mungkin rasa
‘ngos-ngosan’ bila bernyanyi..
2) Prinsip pernafasan saat bernyanyi adalah menghirup udara secepat dan
sedalam mungkin, lalu mengeluarkannya sehemat mungkin dan lama..
3) Bahkan kita tak perlu menghirup nafas! kita hanya perlu mengembangkan
rongga dada, dan kemudian udara otomatis akan terisi.. Jadi tak perlu
ada suara2 yg mengganggu di microphone saat kita bernyanyi..
4) Pernafasan di bagi menjadi tiga garis besar, yaitu: pernafasan dada,
diafragma dan perut.. ada sedikit kontradiksi di sini.. sebagian orang
ada yg bilang pernafasan perut yg bagus dalam bernyanyi, ada jg yg
bilang pernafasan diafragma.. Namun gw mengatakan pernafasan perut itu
melelahkan, dan pernafasan diafragma itu lebih menyimpan banyak udara..
Sikap Tubuh
Bagian selanjutnya adalah mengenai sikap tubuh secara keseluruhan ketika
bernyanyi, walau bukan bagian yg terpenting, namun mau-tidak-mau hal
ini turut berpengaruh terhadap performa vokal kita..
badan kita mesti tegap, rileks, dan fleksibel.. Bahu jangan di angkat
selama bernafas mungkin selama bernyanyi, terutama saat menarik nafas..
dada diperlebar cenderung di majukan ke depan.. kaki agak di jarangkan,
agar bisa berdiri seimbang..
Bentuk Mulut
Mulut usahakan agar terbuka lebar bagi pemula, agar resonansi udara
dalam berjalan dengan baik.. resonansi dada berguna dalam mengambil
nada2 rendah, hidung untuk nada2 tinggi, tenggorokan untuk suara yg
jernih (namun jangan menumpukan suara pada tenggorokan, karena akan
mengakibatkan kita kelelahan tenggorokannya), dan terakhir kepala bila
hendak mengambil nada2 amat tinggi..
Lidah di datar kan selama bernyanyi, dan ujungnya menyentuh bagian
belakang gigi seri bawah kita.. Lidah harus se rileks mungkin, karena
buat gw pribadi, ini yg sering gw perhatikan dan menjadi yg sulit bagi
pemula termasuk gw dulu Rongga mulut seperti kita menguap, jadi
prinsipnya agar ruang keluar udara dapat menjadi lebar..
Lebarkan mulut saat bernyanyi dengan nada rendah, karena hal itu dapat
membantu..Perhatikan juga bagian atas rongga mulut, usahakan agar
selebar dan seluas mungkin, sekali lagi seperti kita menguap..
Ukuran lebar bibir adalah 3 jari (coba masukkan 3 jari ke mulut lo,
itulah ukuran minimalnya) Lebarkan mulut ke samping bila hendak
mengambil nada2 rendah, gw rasa itu membantu..
Outward Support
ini cukup vital utk bernyanyi, karena kita membutuhkan support untuk
mengeluarkan nada agar lebih gress dan pitch nya terjaga (sebenarnya gw
sulit menguraikannya dengan kata2 )
Sebagai contoh, lihat Hany (kalo ga salah namanya itu: cowo loh) Indo
Idol,, itulah contoh vokalis yg sama sekali tidak menggunakan outward
support
bagaimana caranya?? kencangkan bagian samping bawah tulang rusuk.. coba
katakan “HISSSSS… ” taruh tangan di bawah samping rusuk dan rasakan
bagian itu mengencang.. NAH!! tahan terus selama bernyanyi (fleksibel
aja se)
Eric Martin adalah contoh vokalis yg bagus dalam penggunaan teknik itu..
dalam setiap lagu2nya, baik itu keras-tinggi maupun slow dia selalu
menggunakannya.. (kalo lo nyanyiin ga pake outward support,maka garing
bgt suara lo! jauh beda sm Eric Martin aslinya!
b. Melatih Vibra
vibra itu sebenernya terjadi saat kita “membunyikan” suara. ini akibat adanya kontraksi pada pita suara.
Hm. jadi begini.. ketika kita bernapas, pita suara akan terbuka dan
udara akan lewat tanpa menghasilkan suara.. tapi ketika kita hendak
bersuara/ menyanyi… maka pita suara akan merapat dan udara dari dalam
membuat pita suara tersebut bergetar untuk menghasilkan bunyi2 tersebut.
nah.. sebagai bukti.. coba pegang jakun/ternggorokan tengah/ leher
kalian untuk huruf2 seperti S, SH, F maka gak ada getaran di jakun itu..
tapi coba kalau huruf2 G, K, NG,”aaaaaah”.. maka ada getaran.. itulah
gimana proses asal mula vibrasi/ getaran..
nah.. ide dari getaran tersebut diaplikasikan pada nyanyian.. berguna untuk:
1.ekspresi (secara emosi)
2. memudahkan untuk mencapai nada2 tinggi (secara teknik)
untuk melatihnya:
1. coba relaks..
2. nyanyikan nada dengan benar dengan nada tinggi (jangan terlalu tinggi)
3. rasakan udara yang mengalir dari dalam ke luar/ pita suara
4. rasakan getarannya..
5. fokus dan coba untuk mendapatkan vibrasi tersebut pada nyanyian
secara natural.. ingat.. jangan dibuat2 seperti menggerakkan bagian
tenggorokan kita hingga bergerak secara berlebihan..hal ini malah akan
menguras energi dan membuat suara nggak stabil/ nggak jelas tone nya
6. kalau udah terasa vibrasinya.. baru boleh gerakkan bagian dalam
tenggorokan dengan seperlunya.. gak perlu berlebihan.. tergantung
ekspresi dan kebutuhan lagu.
7. ingat vibrasi yang baik adalah vibrasi yang secara natural terbentuk
dengan getaran yang stabil. Jadi mesti dilatih pelan-pelan.. yang
penting stabil..stabil..stabil
sebenernya lebih baik untuk fokus pada pembelajaran nyanyi/ vocalizing
aja. coz pada penyanyi2 handal, vibrasi itu biasanya keluar seiring
dengan frekuensi suara yang dihasilkan. juga sesuai dengan power yang
dikeluarkan..
oia, ini link bagus untuk lebih menjelaskan ttg bagaimana vibrasi vokal
itu terjadi.. dan.. analoginya terhadap instrumen lain.. nice link lah
pokoknya
c. Cara Suara Tinggi Tanpa Mengotot
Perkara suara tinggi itu emang udah bawaan range vokal masing2 orang
range vokal standar penyanyi itu 3 oktaf.. dari oktaf rendah sampai
oktaf tertinggi berdasarkan scale masing2 (do-re-mi-fa-sol-la-si-do
sampe 3 oktaf..).. namun ada juga orang yg memiliki range vokal di atas 3
oktaf.. bisa sampai 4, 5, bahkan 6 oktaf..
walaupun begitu, kita masih bisa melatih (meng-expand) range kita agar mampu mencapainada tinggi:
1) lakukan pemanasan. lemaskan pita suara dengan menyanyikan bunyi “ah”,
“mah”, “doh”, atau “mi’, “mei”, “mah”, “mow”, “mu” dalam oktaf rendah
maupun oktaf tinggi scale vokal kamu.
2) lakukan latihan sesering mungkin, lbh bagus kalo bisa tiap hari..
karena pita suara dapat kembali melempem/melemas jika tidak sering
dilatih. tips.. lakukan latihan dengan piano atau keyboard agar nadanya
lbh presisi.
3) nyanyikan satu lagu yg kira2 mampu mencapai oktaf tertinggi kamu.
ulangi lagu tersebut 2 sampai 3 kali. sebaiknya dilakukan dengan santai,
dan ambil napas secukupnya, dan bayangkan/konsentrasi kalo nada tinggi
itu mudah kamu capai. setelah mampu menyanyikan nada tinggi tersebut
dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg nada tingginya
kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya.
4) nyanyikan satu lagu yang mampu mencapai oktaf terendah kamu. ikuti
cara latihan yg tertulis di nomor 3). jika menemukan kesulitan, coba
nyanyikan “mah” atau “ah”. setelah mampu menyanyikan nada rendah
tersebut dengan baik, maka latihlah suara kamu dengan lagu lain yg nada
rendahnya kurang lebih sama dengan lagu sebelumnya.
tips selama latihan:
- hindari mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung susu, krn zat ini
akan melapisi pita suara kamu dan menyebabkan pita suara menjadi
tegang. minum lah teh hangat untuk melemaskannya.
- banyak minum air putih
- preferably minum madu+lemon anget..
- Jangan lupa pake pernafasan yg bener.. Karena ini salah satu yg bikin output suara lo jd oke..
- jangan pernah memaksakan kemampuan oktaf! ulangi pelan2, dengan napas yg cukup
- setelah kamu berhasil mencapai suatu oktaf yg diinginkan dengan
sempurna, maka otomatis oktaf tersebut akan mudah anda capai di
kesempatan berikutnya
- nikmati latihan ini. jika kamu berlatih dengan “enjoy”, maka suara yg kamu hasilkan akan terdengar lebih jelas dan santai.
2. Dasar-dasar dalam Bernyanyi
Kali ini saya mau menjelaskan kepada teman-teman yang ingin mengetahui
apa itu vocal dan bagaimana cara melatih suara yang benar. Semua disini
meliput dasar-dasarnya suara serta apa aja yang dinilai dari suara
seorang penyanyi. Cerita ini saya kutip dari pelajaran yang pernah saya
dapatkan dan juga berdasarkan pendapat dari para musisi yang
berpengalaman.
Untuk menyajikan suara yang indah dalam bernyanyi, sebelumnya kita harus
tahu beberapa tahapan yang harus dilatih, dibina, dan diasah secara
teratur serta memerlukan disiplin yang tinggi, yaitu :
A. PERNAPASAN
B. MEMBENTUK SUARA
C. RESONANSI ( Menggemakan suara )
D. VOCAL & KONSONAN
E. INTONASI ( Menyanyikan nada dengan tepat )
F. ARTIKULASI ( Pengucapan yang benar & Jelas )
G. FRASERING ( Menyanyikan kalimat dengan utuh )
H. INTERPRETASI & EKSPRESI ( Memahami & Menjiwai nyanyian )
Tahapan yang diatas akan tersaji dalan satu kegiatan yaitu PENAMPILAN atau PEMENTASAN. PERNAPASAN
Ini adalah bagian utama dan terpenting dalam sebuah latihan vocal.
Kalian tahu kenapa..? Karena nafas adalah penggerak utama dari suara.
Kuatnya nafas dapat menimbulkan dan menciptakan getaran sebagai sumber
dari pada “ Bunyi “. Dan nafas juga sebagai Vitamin yang paling ampuh
untuk menyehatkan suara. Makanya pernafasan harus dilatih dengan baik
dan teliti.
Dalam bernyanyi, kita mengenal 3 ( tiga ) jenis pernafasan. Masing – masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri.
1. Pernafasan Bahu
Yaitu pada saat mengambil / menarik nafas, dilakukan dengan mengangkat
bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak begitu baik, karena
nafas yang dihasilkan dangkal dan mengakibatkan kalimat jadi
terputus-putus.
2. Pernafasan Dada
Yaitu dengan membusungkan dada pada saat menarik nafas untuk mengisi
paru-paru. Cara seperti ini juga tidak begitu baik, karena jadi terkesan
cepat lelah dan akibatnya suara jadi tidak stabil dan terputus-putus.
3. Pernapasan Diafragma
Lazim kita sebut dengan pernafasan rongga perut. Yaitu menarik /
mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan rongga
perut atau diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang
terbaik yang dilakukan untuk bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas
yang panjang, ringan, santai dan produksi suara lebih bermutu.
Dengan pernafasan diafargma penyanyi dapat leluasa dalam berekspresi karena tidak ada tekanan dan desakan dalam pernafasan.
a. GIMANA CARANYA MELATIH PERNAFASAN DALAM BERNYANYI?
Cape’ neh ngetiknya.. Gini aja, ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk melatih pernafasan ini, khususnya melatih “DIAFRAGMA” penyanyi,
antara lain:
a. Dengan berdiri santai, badan lurus, sambil meletakkan ujung jempol
jari di ujung tulang rusuk terbawah. Tariklah nafas melalui hidung
dengan cara perlahan atau dengan cepat, dan rasakan bahwa jempol kamu
tadi terdorong kesebelah luar, sebagai reaksi dari melonggarnya tulang
iga.
Jika telah terasa penuh, kemudian nafas tadi dikeluarkan dalam bentuk
senandung vocal “a” atau konsonan “s” ataupun dengan hitungan. Yang
jelas bukan dengan cara mendorong, tapi mengeluarkan nafas sehemat
mungkin.
Lakukan minimal 20x setiap hari atau setiap ada kesempatan buat latihan.
Ini akan membuat otot-otot perut kamu menjadi semakin kokoh dan kuat.
b. Dengan posisi tidur terlentang lurus dan kedua tangan diletakkan
sejajar dengan tubuh. Letakkan beberapabenda seperti buku diatas perut
sebagai beban dan tariklah nafasseperti bagian “a” diatas serta rasakan
bahwa beban diatas perut terangkat keatas, juga rasakan tulang rusuk
ikut mendorongnya.
Jika telah terasa penuh, keluarkan lagi seperti yang “a” tadi dan
lakukan minimal 20x sehari ato tambahan kapan aja kamu punya waktu buat
latihan.
Latihan ini bisa membuat otot perut menjadi kokoh serta kita pun jadi
santai untuk mengucapkan kalimat. Selain itu juga dapat merubah
kebiasaan bernafas yang dilakukan dengan mengangkat bahu atau
membusungkan dada.
Ada juga cara buat nguatin otot perut yaitu dengan tertawa terbahak
bahak , sampai terasa klo perut tergoncang goncang. Tapi klo latihan ini
harus dilakukan dengan sangat hati hati, karena nanti bisa dibilang
orang gila (hehehe)
Pengambilan nafas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat
dilakukan dengan menarik nafas melalui hidung dengan santai. Namun jika
pada saat bernyanyi atau ditengah lagu sebaiknya dilakukan dengan
singkat atau dengan mendengkus, seperti kita nyium aroma yang harum atau
aroma makanan ( Hmmm Jadi laper neh.. ).
Pada pernafasan yang demikian, kita hanya mengembangkan pernafasan
“alami” yang kita miliki, akan tetapi jika pernafasan alami “naik
turunnya sama” sedangkan penyanyian itu “ menariknafas dengan cepat dan
mengeluarkannya dengan sehemat mungkin” karena tujuan utama kita adalah
menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan nafas. Dengan demikian
kalimat yang kita ucapkan /nyanyikan kedengaran indah dan bermutu, tidak
tersendat-sendat.
b. Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik
Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti
Duet, Trio, Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering
kita saksikan pada acara-acara rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan
misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan
Paskah/Natal.
.
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya
dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar
dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik
latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita
kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang
baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif.
KLASIFIKASI PADUAN SUARA
.
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
.
Level – 1 (Penguasaan Materi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
.
Level – 2 (Interprestasi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai
dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger
lagu tersebut.
.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur.
Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna
syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya
pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga
terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang
benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang
baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan
dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak
ada suara yang menonjol sendiri.
Level – 3 (Ekspresi)
.
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara
mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui
ekspresi.
.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya:
Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. –
Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya :
Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat
sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota
pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena
posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.
.
Pembagian Kelompok Suara
.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto,
Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso,
Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik,
perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan
penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena
kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3.,
namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan
potensi Power penyanyi yang ada.
Program Latihan
.
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya
mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat
program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu.
.
Tips :
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh :
jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus
level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi.
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah
satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut
melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki
gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong
lainnya.
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter
lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato,
perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak
vokalisi nada panjang.
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena
kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat
menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair.
Dirigen
.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih
sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan
terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang
bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan
senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak
ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
.
Tips:
- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu
komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai
materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok
Paduan Suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota
memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin
komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara
3. Unsur-Unsur Tekhnik Vocal
Dalam Seni Musik terdapat 2 (dua) unsur yaitu : Vocal dan Instrument.
Vocal adalah alunan nada-nada yang keluar dari suara manusia.
Instrument adalah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar,
sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan, adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya,
kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan
keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
- Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
- Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
- Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan
untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur
pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
3. Phrasering, adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar
sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
4. Sikap Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa
sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan
sampai terganggu.
5. Resonansi, adalah usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan
rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan
tenggorokan.
6. Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara
memberi gelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di
setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah
sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
8. Intonasi, adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
a. Pendengaran yang baik
b. Kontrol pernafasan
c. Rasa musical.
Nada, adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
Sifat nada ada 4 yaitu :
a. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
b. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
c. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
d. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang
paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
Suara Wanita Dewasa ;
a. Sopran (suara tinggi wanita)
b. Messo Sopran (suara sedang wanita)
c. Alto (suara rendah wanita)
Suara Pria Dewasa :
a. Tenor (suara tinggi pria)
b. Bariton (suara sedang pria)
c. Bas (suara rendah pria)
Suara Anak-anak :
a. Tinggi
b. Rendah.
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
- Bersifat riang gembira
- Bersemangat
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
- Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor :
Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
- Kurang bersemangat.
- Bersifat sedih
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A- Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar
nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A –
Ais – B
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama
dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.
Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau
lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang
utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2
suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis
Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan
suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran,
Alto, Tenor, Bass.
DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
a. memiliki sifat kepemimpinan
b. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
c. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
d. simpatik
f. menguasai cara latihan yang efektif
g. memiliki daya imajinasi yang baik
h. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
4. Komponen dan Tanda-tanda dalam Unsur Tekhnik Vocal
SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi
dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur
keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar,
sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
KOMPONEN TEKNIK VOCAL :
1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya,
kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan
keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan
untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur
pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
1. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar
sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
2. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi,
bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan
sampai terganggu.
3. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan
rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan
tenggorokan.
4. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara
memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di
setiap akhir sebuah kalimat lagu.
5. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah
sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
6. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
Pendengaran yang baik
Kontrol pernafasan
Rasa musical.
NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :
1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang
paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
1. Suara Wanita Dewasa ;
Sopran (suara tinggi wanita)
Messo Sopran (suara sedang wanita)
Alto (suara rendah wanita)
1. Suara Pria Dewasa :
Tenor (suara tinggi pria)
Bariton (suara sedang pria)
Bas (suara rendah pria)
2.Suara Anak-anak :
Tinggi
Rendah.
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
1. Bersifat riang gembira
2. Bersemangat
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya,
Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars
Pelajar.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar
nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A –
Ais – B
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama
dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.Contoh :
Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama :
2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau
lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang
utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2
suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis
Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan
suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran,
Alto, Tenor, Bass.
DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
4. simpatik
5. menguasai cara latihan yang efektif
6. memiliki daya imajinasi yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
5. Meningkatkan Range Vokal
Solfegio
Range vokal setiap orang berbeda-beda. Standar normal umumnya orang
memiliki dua oktav. Semakin panjang rang vokal seseorang, semakin
memungkinkan dia untuk membawakan berbagai jenis lagu dengan baik.
Dengan catatan, dia memiliki kemampuan/teknik vokal yang baik pula
tentunya.
Seseorang yang bertipikal vokal bass, bariton, alto, dan mezo sopran,
biasanya memiliki rang vokal yang pendek. Lain halnya seseorang yang
bertipikal vokal tenor atau sopran, biasanya ia memiliki range vokal
panjang. Namun, terkadang ada juga, meski ia bertipikal bass, tapi
memiliki range vokal panjang. Sebaliknya, orang yang bertipikal tenor
tapi range-nya pendek.
Pemahaman terhadap tipikal vokal sangat penting. Terutama untuk
menentukan nada dasar ketika hendak bernyanyi. Bagi Anda yang bertipikal
vokal rendah, jangan khawatir kehilangan kesempatan bernyanyi. Tak
masalah. Anda bisa menyesuaikan nada dasar di mana Anda mulai bernyanyi
yang sesuai dengan jenis suara Anda. Misalnya dengan menurunkan nada
dasar dari penyanyi aslinya. Ilmu vokal bukanlah ilmu eksak.
Pada dasarnya range vokal seseorang bisa ditingkatkan. Ada beberapa
jenis latihan yang dapat membantu meningkatkan range vokal. Salah satu
di antaranya adalah dengan teknik ”vokal kepala” atau ”suara
langit-langit”.
Output vokal seseorang secara natural terbagi dua, yakni vokal kepala
dan vokal dada. Vokal kepala adalah vokal yang dihasilkan dari
langit-langit atas rongga mulut. Sementara vokal dada adalah vokal yang
dihasilkan dari rongga dada.
Untuk menemukan vokal kepala. Mulailah dengan latihan berikut:
Tentukan nada terendah yang mampu Anda bawakan dengan baik, nyanyikan
solmisasi (do re mi fa sol la si do) dari suara terendah tersebut hingga
nada tertinggi yang Anda kuasai. Pada saat vokal Anda tidak mampu
mengeluarkan nada tertinggi dengan baik atau sampai Anda membutuhkan
untuk mengubah nada Anda ke dalam vokal kepala.
Mulailah lakukan dengan menggunakan vokal kepala. Caranya ”lemparkan”
suara di dalam rongga mulut Anda ke atas langit-langit. Rasakan suara
Anda menjadi lebih ringan dan jaga agar tetap bright (jelas). Pada tahap
awal, jika Anda menggunakan vokal kepala dengan baik akan terasa dahi
atau kepala Anda bergetar. Untuk tahap awal biasanya akan terasa sedikit
pusing.
Selain itu ada juga teknik lain, yaitu dengan menggunakan teknik falseto dan kop stem.
Tips Mengapa Muncul Nada Fals
Seorang penyanyi harus mampu melakukan kontrol nada (pitch control)
ketika bernyanyi. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga
konsistensi vokal, sehingga terhidar dari nada fals (atonal). Munculnya
nada fals akan sangat menggangu kenikmatan pendengar. Akibatnya,
cemoohanlah yang akan mendera si penyanyi. Bahkan, lebih parah lagi, ia
akan kehilangan kredibilitas!
Ada beberapa faktor penyebab munculnya nada fals:
♪ Talenta Musik
Tuhan menciptakan manusia dengan karakter dan kemampuan masing-masing.
Ada orang yang memiliki talenta musik yang baik, ada pula yang tidak
memilikinya. Seseorang yang sama sekali tidak memiliki kecenderungan
musik (musikalitas) yang baik, akan cukup sulit untuk menjaga dan
mengontrol nada. Diperlukan kerja keras
dan cerdas untuk mendapatkannya. Memang ada beberapa tips latihan vokal
yang bisa mengatasinya, namun memerlukan waktu relatif lama.
Lain halnya dengan seseorang yang telah memiliki talenta musik (sekecil
apapun itu). Melalui latihan intensif, ia akan lebih mudah menguasai dan
mengontrol nada, hingga ia bisa bernyanyi mulus, tanpa fals sedikitpun.
♪ Range Vokal Penyanyi
Range Vokal adalah jarak antar nada dari satu interval ke interval
lainnya. Dimana satu interval terdiri dari nada: do re mi fa sol la si.
Sementara tata nada sebelum dan sesudahnya adalah interval lain.
Manusia pada umumnya, paling tidak memiliki 2 interval nada. Namun ada
juga yang memiliki 6 interval, bahkan 8 interval nada. Vokalis Steel
Hearth, Mariah Carey, Whitney Houston adalah beberapa penyanyi dengan
range vokal sangat panjang.
Nah, apa hubungannya dengan Fals?
Penyanyi dengan range vokal pendek, dia akan kesulitan menjangkau
nada-nada yang terlampau tinggi atau rendah. Saat itulah yang paling
rawan bagi mereka.
♪ Penguasaan Teknik Vokal
Bagi para penyanyi dengan range vokal pendek, sebetulnya ada beberapa
cara untuk menghindari ranjau-ranjau fals. Diantaranya adalah dengan
menggunakan teknik falseto dan cop stemp. Kedua cara ini hampir sama,
yakni dengan menggunakan nada ’palsu’ ketika menemui nada-nada tinggi.
Perbedaanya adalah output power cop stemp lebih kuat dibandingkan dengan
teknik falseto. Sehingga, dengan cop stemp, seolah-olah ia mengeluarkan
nada ’asli’ atau normal.
Nah, jika kedua teknik ini tidak dikuasai, maka nada fals akan relatif banyak ditemukan.
♪ Tingkat Kesulitan Lagu
Tingkat kesulitan lagu berbeda-beda. Mulai dari yang hanya memiliki dua
atau tiga chord saja. Hingga lagu yang memiliki puluhan chord dalam
musik pengiringnya. Untuk lagu yang relatif mudah, tentunya tidak
terlalu dibutuhkan kemampuan ekstra untuk mengontrol nada. Tetapi,
ketika menyanyikan lagu dengan tingkat kesulitan tinggi, seringkali
diperlukan beberapa kali latihan penguasaan untuk mendapatkan kualitas
vokal yang mulus dari lagu tersebut. Hal ini tidak hanya dialami oleh
para penyanyi pemula, tetapi juga oleh para penyanyi kaliber profesional
sekali pun. Terutama dalam take vokal untuk rekaman di studio. Seorang
penyanyi profesional bisa berkali-kali mengulang baris lagu yang sulit,
untuk mencapai tone yang sempurna.
♪ Perangkat Audio Pendukung
Selain faktor internal penyanyi, faktor eksternal juga turut menentukan
munculnya nada fals. Misalnya dalam sebuah pertunjukan di dalam gedung
yang tidak disertai dengan setting akustik ruangan yang memadai,
kemudian kualitas sound system seadanya, dengan tanpa disertai monitor
vokal yang baik, niscaya si penyanyi akan sangat kesulitan untuk
mengontrol nada.
Sehebat apapun kemampuan vokal si penyanyi, jika menghadapai kondisi
seperti itu akan sangat sangat keteteran. Gedung tanpa penataan akustik
yang baik, akan menimbulkan gaung yang sangat mengganggu stabilitas
tempo. Akibatnya semakin kacau, karena si penyanyi akan menggunakan
acuan tempo musik hasil pantulan (gaung), sementara si
pendengar/penonton mendengarkan tempo yang asli.
Tips Mengatasi Nada Fals
Ketika bernyanyi live seorang penyanyi terkadang ’terpeleset’ ke dalam
nada-nada fals. Hal ini cukup wajar terjadi, karena biasanya diakibatkan
oleh beberapa faktor kendala, sebagaimana telah dibahas pada tulisan
saya sebelumnya. Akan tetapi, akan sangat tidak wajar jika penyanyi
tersebut selalu fals dalam setiap penampilannya. Tentunya ada something
wrong di balik itu. Apakah ia harus pensiun sebagai penyanyi?? Oh tidak,
tentunya kesimpulan itu terlalu dini. Setidaknya ia harus berusaha
terlebih dahulu untuk memperbaiki kemampuan vokalnya melalui latihan
intensif. Setahap demi setahap ia akan memiliki kepekaan terhadap nada,
sehingga ia mampu untuk mengontrol nadanya dengan baik.
Di dalam term akademis dikenal teknik latihan solfegio (baca:solfej).
Bentuk latihan solfegio bervariasi, mulai dari yang termudah sampai ke
tingkat yang relatif sulit. Gunanya adalah untuk melatih ketajaman dan
ketepatan nada si penyanyi. Salah satu bentuk latihan solfegio yang
cukup praktis dan mudah digunakan adalah teknik latihan yang dikenal
dengan nama ’moami amo’.
Sesuai dengan tujuannya, yakni untuk melatih kepekaan nada, latihan ini
bertumpu kepada penguasaan tangga nada melalui naik turunnya nada.
Selain untuk melatih kepekaan nada, ’moami amo’ juga sangat bermanfaat
untuk lebih melenturkan vokal. Tak sedikit penyanyi pemula masih
memiliki vokal yang cenderung ’kaku’. Maksudnya, ketika menemukan
perpindahan nada tertentu (misal cengkok dangdut, legato, dll) sangat
sulit ia raih. Nah melalui ’moami amo’ ini kendala itu bisa diatasi.
Mari kita baca nada dibawah ini :
| 1 3 | 2 4 | 3 5 | 4 2 | 1 . | . . | . . |
atau:
Ulangi beberapa kali hingga nada demi nada terkuasai dengan baik. Untuk
’moami amo’ pertama, cari dan tentukan nada dasar yang paling bawah.
Ingat, kontrol selalu setiap nada yang dinyanyikan. Pastikan nada benar
benar pas! Setelah itu baru dinaikkan nada dasarnya satu demi satu.
Lakukan terus hingga mencapai nada tertinggi yang bisa dikuasai. Jika
telah mencapai nada dasar yang cukup tinggi, ada kendala yang biasa
dijumpai, yaitu nada 5 (sol) akan semakin sulit dicapai. Oleh karena
itu, perketat lagi kontrol nada, khususnya terhadap nada 5 (sol) tadi.
Tips Menghindari Nada Fals Ketika Bernyanyi
Lakukanlah latihan bernyanyi dengan menutup salah satu telinga, bisa
telinga kiri atau kanan. Dengan menutup salah satu telinga ketika
bernyanyi, kita bisa lebih jelas mendengar output vocal kita. Jadi, kita
bisa lebih mudah mengontrol nada yang kita keluarkan.
Cara ini bisa juga dilakukan ketika kita sedang bernyanyi di atas
panggung. Di tengah bingarnya iringan musik, terkadang kita sulit
mengontrol nada. Nah, dengan menutup salah satu telinga, vocal kita akan
lebih terkontrol. Tapi, untuk menjaga performance, sebaiknya cara ini
dilakukan ketika diperlukan saja. Jangan terlalu sering, cukup ketika
kita betul betul sangat sulit mengontrol nada atau ketika kita akan
menjangkau nada-nada yang beresiko.
6.Teknik vocal falsetto
Teknik falsetto adalah teknik vocal dengan volume pelan (piano), adalah
salah satu teknik yg cukup sulit dikuasai. Soalnya, saat kita
melantunkan nada-nada falsetto tuh gak didukung ama tekanan udara, kayak
kalo pake fullvoice, kayak Brandon Boyd vocalist Incubus yg bisa
nggunain teknik ini dengan baik, dan bukan cuma teknik falsetto aja yang
dia bisa, tapi hampir semua teknik pun dia kuasai.
Jadi, biasanya falsetto lebih mudah dinyanyikan di register headvoice
(nada2 yg tinggi, buat suara cewe biasanya dari octave C, kalo suara
cowo mulai dari B dibawah middle C). nyanyi pake all 3 register pake
tambahan, Minnie Riperton with pipevoice, yaitu suara yg tinggi banget
(beberapa octave dari middle C) yg cuma bisa dijangkau ama penyanyi2
tertentu yg emang susunan anatomi ditenggorokannya sudah menunjang
teknik itu.
Bedanya suara penyanyi seriosa dan penyanyi jazz/pop yg gak sekolah
vocal,falsetto penyanyi seriosa terdengar lebih bulat walaupun mereka
nyanyi pake nada tinggi ama piano (suara pelan) dan tone-nya jelas tanpa
terdengar suara udara (cenderung lirih). beda lagi ama yang gak belajar
vocal, biasanya lebih banyak kedenger suara udara daripada tone-nya
sendiri, kayak pas nyanyi pake teknik falsetto. Semua itu terjadi karena
koordinasi voicelips, muscles, tongue position, breathing, dan gak
terlatih. Ini yg selalu kita denger dari penyanyi2 berbakat alami
without vocaltraining backround.
Tapi, falsetto yg kita dengar dari penyanyi2 terkenal, umumnya di dunia
pop, bisa digunakan untuk memberikan effect yg membuat lagu dinyanyikan
lebih emosional. Cuman, terlalu sering nyanyi pake falsetto tapi belajar
teknik vocal secara komprehensif, bisa ngerusak suara. Dan untuk
nyembuhinnya perlu waktu ber-tahun2 dan orang itu gak boleh nyanyi dulu
selama proses penyembuhan.
7.Macam-macam VOCAL
Didalam berkomunikasi (berbicara, bernyaanyi, dan membaca) vocal sangat penting peranannya karena:
- Dapat menghidupkan bunyi bagi konsonan lainnya.
- Dapat memberikan arti yang jelas bersama atau kepada konsonan.
- Digunakan menjadi dasar pengucapan bagi konsonan.
Misalnya:
* H dibaca ha
* M dibaca em
* K dibaca ka dst.
Kalimat vocal ini memiliki karakter, bunyi dan ciri masing masing baik dalam cara pengucapannya man perlakuannya.
1. Vokal [A]
- Dibunyikan dengan menjatuhkan rahang bawah sejauh mungkin, bukan dengan
membuka kesamping.
- Gigi atas dan bawah tidak dilindungi atau ditutupi oleh kedua bibir atas dan
bawah, bibir atas dan bawah harus kelihatan.
- Lidah diletakkan rata serta ujungnya menyentuh gigi bawah.
Setelah dibuat dalam posisi demikian bunyikanlah vocal [A] dengan
santai.. (tapi jangan pake H yah.. Kasihan disekelilingnya
Bau..heheheehe
2. Vokal [E]
Sama dengan posisi pada saat mengucapkan (A) tetapi dengan mengurangi
luasnya mulut sepertiga dari ucapan [A].
- Kedudukan gigi atas dan bawah tetap dijaga.
- Rongga mulut dan tenggorokan tetap dipertahankan seperti pada vocal [A].
- Awas, jangan sampai bibir tertarik kesamping karena akan mengakibatkan warna [E] yang sedikit gepeng.
Khusus untuk vocal [E] ada tiga karakter bunyi yang digunakan sesuai dengan
Kondisinya masing masing, bagi yang dari mEdan hilangkanlah kEbiasaan
mEmbaca sEpErti itu. ( maap ye, becanda ) perbedaannya seperti ini:
- M e r d e k a : kedua [E} nya tidak sama tajam dan kedapnya.
- G e l a n g g a n g : vocal [E] sedikit lebih redup dibanding dengan dibanding
vocal [E] pada kata sempat.
Vocal [E] jika dirasakan dan diraba, getarannya akan terasa “dipelipis”.
3. Vokal [I]
Dengan tetap mempertahankan posisi rongga mulut dan tenggorokan pada
saat mengucapkan vocal [A&E], pada saat mengucapkan vocal [I]
dikurangi sepertiga atau dua pertiga dari [A] dengan sedikit mendorong
sudut bibir kesebelah dalam.
Dengan bentuk mulut seperti corong, dapatkan pasisi [I] seperti pada kata kata: ini, kini, disini, tinggi, diri.
Hindari juga pengucapan [I] seperti pada kata tengik, nyindir dll.
Jika diraba dan dirasakan maka vocal [I] akan bergetar didepan mata.
Harus diperhatikan benar-benar, pada saat membunyikan [I] harus
dibayangkan bahwa bunyinya melintas diantara kedua mata, kemudian
seperti berbunyi di ubun-ubun.
4. Vokal [O]
Berawal dari bentuk vocal [A] tetapi merubah bentuk bibir menjadi lonjong
seperti corong, vocal [O] dapat dibunyikan dengan manis. Diupayakan sebulat atau
selonjang mungkin, sehingga akan terdengar bunyi vocal [O] seperti pada kata
toko, pohon, lorong.
Hindari vocal [O] seperti pada kata jengkol, tongkol, karena jika demikian
posisi mulut atau lidah akan berubah. Pada saat membunyikan vocal [O] kita akan merasakan bunyi dan getarannya di leher.
5. Vocal [U]
Seperti pada posisi pengucapan vocal [O], vocal [U] dibunyikan dengan memperhatikan :
- Mulut lebih dipersempit sedikit, dan bibir sedikit lebih didorong kedepan.
- Dapatkan vocal [U] yang sempurna, seperti pada kata busur, sungguh, dll,
dimana bunyi tidak didominasi bunyi [U] yang utuh melainkan terkesan lebih
boros dalam hal nafas.
- Hindari bunyi [U] yang menjurus ke [O] kecuali pada nada-nada rendah seperti ada BASS.
Jika dirasakan dan diraba, maka vocal [U]akan terasa bergetar diatas tengkuk.
http://ryezchafaithful2010.wordpress.com/2010/10/03/literatur-teknik-vokal-lengkap/