Dari
Wikipedia
Penyakit campak (Rubeola, Campak 9
hari, Measles) sangat menular, ditandai
dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva)
dan ruam kulit. Penyakit campak disebabkan infeksi virus campak
golongan Paramyxovirus.
Penularan virus campak terjadi karena menghirup
percikan ludah penderita campak.
Penderita campak
bisa menularkan virus campak dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya
ruam
kulit
dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum
vaksinasi campak digunakan meluas, wabah campak terjadi setiap
2-3
tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika
seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan
kebal terhadap campak.
Penyebab
Campak,
rubeola, atau measles adalah penyakit infeksi yang sangat mudah menular
(infeksius) sejak awal masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama
sejak
munculnya ruam. Campak disebabkan paramiksovirus (virus campak). Penularan virus campak terjadi
melalui percikan
ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne
disease). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala campak muncul.
Kekebalan
terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi dan infeksi aktif.
Kekebalan pasif
diperoleh seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal
(berlangsung selama
1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: bayi berumur
lebih
dari 1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi campak, remaja dan
dewasa
muda
yang belum mendapatkan imunisasi campak kedua.
Gejala
Gejala campak
mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:
badan panas, nyeri tenggorokan, hidung meler (coryza), batuk (cough),
bercak
Koplik,
nyeri otot, mata merah (conjunctivitis).
2-4
hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik
Koplik).
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari
setelah
timbulnya gejala di atas. Ruam campak bisa berbentuk makula (ruam
kemerahan
mendatar) maupun papula (ruam kemerahan menonjol). Pada awalnya
ruam
tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher
sebelah
samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan
dan
tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada
puncak penyakit campak, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas
serta
suhu
tubuhnya mencapai 40o Celsius. 3-5 hari kemudian
suhu tubuhnya turun,
penderita campak
mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam,
kecapaian, pilek, batuk dan mata radang dan merah selama beberapa
hari,
diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke
tubuh dan
ada selama 4 hingga 7 hari.
Komplikasi
Pada
anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Beberapa
komplikasi yang bisa menyertai campak:
- Infeksi bakteri : pneumonia dan infeksi telinga tengah.
- Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan.
- Ensefalitis (inteksi otak) terjadi pada 1 dari 1.000 kasus.
Diagnosa
Diagnosis campak
ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit khas.
Pemeriksaan
lain yang mungkin perlu dilakukan: pemeriksaan darah, pemeriksaan darah
tepi,
pemeriksaan IgM anti campak.
Pemeriksaan
komplikasi campak:
- Enteritis
- Ensephalopati
- Bronkopneumoni
Pengobatan
Tidak
ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah
baring.
Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika
terjadi
infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Selain itu, penderita campak
juga disarankan istirahat minimal 10 hari dan makan makanan
bergizi agar
kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan
Vaksin
campak merupakan bagian imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin campak
biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman
(vaksin
MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan
atas.
Jika
hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam
bentuk MMR,
dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan
pada usia
4-6 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar